Sabtu, 21 Juni 2014

Institut Teknologi Bandung

Gerbang Depan ITB
Sekarang saatnya saya membahas perihal salah satu universitas terkenal di Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung Tada....... Karena masih bagian tentang everything about bandung makanya saya ngepost lah ceritera tentang kampus ini. 

TU CIO ada di Gedung Ini
Bagi yang mua tes Toefl bakal sering ke sini
Let start writing. Anyway akhirnya di tahun 2012 saya memperoleh kesempatan untuk menimba ilmu di Kampus yang terletak di jalan Ganesha 10 ini dengan gretong alias dapat beasiswa. Tepatnya di Opsi CIO masuknya ke prodi Informatika. Total selama 1 tahun 6 bulan belajar poinnya si lebih ke manajemen informatika lah. 

Hijau Banget Yak
Kantin Bengkok Yummy
Pertanyaan selanjutnya bagaimana proses seleksinya? jawabannya tergantung pada jenis beasiswa yang masing-masing tentunya prosesnya bisa beda-beda. Tapi pada dasarnya ada kesamaan juga. Sama-sama perlu TPA dan TOEFL. Serta sering berkoordinasi dengan Tata Usaha opsi yang akan kita ambil. Kalau saya TU nya ada di lt 3 Lab Sinyal Labtek 8 ketemu dengan mbak meisya. 

Lapangan Olah Raga
Jalan Menujua Gerbang Utama Ganesha
Disamping itu ada lagi berderet tes dimulai dari tes teknis, matematika, statistik serta ada juga wawancara. Tetapi menurut pengalaman saya sepertinya kuncinya ada di TPA dan TOEFL. Mintanya nga gede kok (menurut saya loh !) cuma 475. Dan alhasil saya bisa lah menimba ilmu di ITB. Btw biaya TOEFL nya sendiri ternyata tidak mahal. Hanya 75 ribu. Walaupun hanya berupa prediction sudah cukup sebagai syarat masuk ke ITB. Saran saya kalau bisa baik TOEFL dan TPA sebaiknya ikut saja yang di ITB. Apakah ada hubungannya dengan kemungkinan masuk lebih besar? Jawabannya tidak juga. Tapi biar ada semangat aja ngerjain biar bisa kuliah disini.
Koperasi, BANK dan ATM

Pertanyaan selanjutnya kuliah di ITB susah nga seh? Hmmmm pertanyaan yang sulit untuk di jawab...... Jawaban saya secara proses susah bangettt...... Tapi aku rasa kuncinya adalah tetap usaha dan banyak doa. Karena latar belakang S1 saya adalah akuntansi dan bisa juga lulus dalam waktu 1 tahun 6 bulan dengan IPK 3.58. Not bad lah....... 

Walo tugasnya bejibun ITB juga memiliki akses yang mudah untuk memperoleh jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mendukung penulisan tesis. Disamping akses ke jurnal yang saya suka dari ITB adalah kampus yang masi hijauuuu...... berasa adem saja kalau di dalam kampus hi hi hi ...... 

Anyway akhirnya nanti tanggal 11 Juli bakal di wisuda. Bakal kangen dengan kampus ini. Semoga saya masih diberi kesempatan untuk kembali ke Kampus ini suatu saat. Entah saya S3 atau anak saya yang kuliah disini ha ha ha ..... 

Wish you all the best ITB








Minggu, 15 Juni 2014

Traktiran oleh adik tercinta - Maja House, Rumah Kopi, dan The Peak

17 mei 2015 adikku datang dengan istrinya dan mereka bertamasya ke bandung dengan mengajak ogut hua hua hua :D Berhubung karena temanya masi "everything about bandung" makanya saya coba post lah disini. Tiga tempat yang didatangi mulai dari Maja House, Rumah Kopi dan The Peak.

Jangan nanya angkot karena memang semuanya use a car dan lokasinya tiga-tiganya ada di areal pegunungan utara Bandung. Infonya si ada angkotnya tapi bakal ribeut. Yok ah dimulai ya critanya.

1. Maja House 
Pintu Masuk Ke Resto
Persis Kaya di Bali ya
Didalamnya ada resto, kemudian ada hotel serta ada semacam pavilun yang sangat cantik. Secara lokasi dia ada di sersan bajuri dan lebih deket ke arah ledeng. Cuma kalau pakai acara jalan kaki ya bakal gempor juga. Yang menarik adalah untuk ke resto yang terdiri dari sejumlah tangga yang perlu di daki. Tapi tenang saja tidak setinggi itu juga kok. Dan resto ini juga nampaknya juga sangat mendukung buat pengunjung yang memiliki disabilitas. Karena tepat disamping tangga itu ada semacam lift yang dapat digunakan menuju ke ruang resto. Buat yang malas jalan lift ini juga bisa dipake kok huah huah huah 

Menu makanannya hmmmm so delicious. Aku makan spageti carbonara and it is so italian. Kemudian pemandangannya juga sangat luar biasa. Kemudian ada semacam pavilun kaca yang cantik. Jadi inget dengan bangunan serupa di Bali yang dipake artis indonesia buat nikah. mulai dari Gading Martin ampe Glen Fredly.
Pemandangan dari Maja House

Hmmmm Soal biaya makan, hmmmmm takut nanya tapi sepertinya mahal ya :( 

2. Rumah Kopi
Penuh Kartu Nama-Rumah Kopi
Berlokasi dari areal dago pakar, kami kesana pada malam hari. Sesuai dengan namanya rumah kopi yang menjadi jualan utama tentu saja kopi. tapi dont worry tetap ada menu-menu lainnya. Ada menu the, ada menu milkshake kemudian ada makanan-makanan yang enak juga.

Pemandangan dari the Peak
Yang menarik dari rumah kopi adalah bangunannya yang ketika masuk berasa kaya rumah satu lantai tetapi pada saat masuk wow luas ya. Ornamen rumahnya yang bagus dan sangat kas "jawa" menurut saya. Terdiri dari beberapa gasibu. Jadi sangat asik buat kongkow kongkow. Kemudian saya tertarik dengan dinding yang ditempeli kartu nama para pengunjung serta ada beberapa barang antik.

3. The Peak
Pada dasanya setipe dengan Maja House. Cuma lokasinya lebih jauh ke dalam ke arah lembang. Memasuki komplek perumahan. Menawarkan tempat makan dengan pemandangan yang indah dari panorama lembang.

Dari segi makanan sangat bervariasi berikut dengan minuman. Tetapi dari segi harga aku merem aja ah. Ditraktir sih...... Aku makan nasi goreng kampung ama milkshake.

Poinnya secara keseluruhan enak enak enak...... Makasih ya adik ku..... Jangan bosan traktir traktir lagi hi hi hi